Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

KISAH NABI MUSA DAN HARUN ‘ALAIHIMASSSALAM (BAG. 2)



KEMBALINYA MUSA KE MESIR DAN
DIANGKATNYA BELIAU SEBAGAI NABI


Maka berangkatlah Musa menuju Mesir
bersama keluarganya, sehingga ketika
mereka merasakan kegelapan, mereka duduk
beristirahat agar dapat melanjutkan
perjalanan lagi. Ketika itu, cuaca sangat
dingin sekali, maka Musa pun mencari
sesuatu untuk dapat menghangatkan
badannya, ia pun melihat api dari jauh, lalu
meminta keluarganya menunggu di situ agar
ia dapat mengambil sesuatu untuk
menghangatkan badan. Maka Musa pun
pergi mendatangi api itu dengan membawa
tongkatnya.

Lebih dari seorang mufassir baik dari
kalangan salaf maupun khalaf berkata, “Nabi
Musa pergi menuju api yang dilihatnya itu
dan setelah sampai di sana, didapatinya api
itu menyala-nyala di sebuah pohon hijau,
yaitu pohon Ausaj (jenis pohon yang
berduri), apinya semakin menyala, kehijaun
pohon itu juga semakin bertambah, maka
Musa berdiri dalam keadaan takjub dan
ketika itu pohon tersebut di kaki gunung di
sebelah Barat dan berada di sebelah kanan
Nabi Musa sebagaimana firman Allah Ta’ala ,
“ Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi
yang sebelah Barat ketika Kami menyampaikan
perintah kepada Musa, dan tidak pula kamu
termasuk orang-orang yang
menyaksikan.” (QS. Al Qashshash: 44)

Saat itu Musa berada di lembah yang
bernama Thuwa, sambil menghadap kiblat,
sedangkan pohon itu berada di kanannya di
sebelah Barat, lalu Tuhannya
memanggilnya,

“Wahai Musa.–sesungguhnya aku Inilah
Tuhanmu, maka lepaskanlah kedua sandalmu;
sesungguhnya kamu berada di lembah yang
suci; Thuwa.– Dan Aku telah memilih kamu,
maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan
(kepadamu).–Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat Aku.– Segungguhnya
hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan
(waktunya) agar setiap diri itu dibalas dengan
apa yang ia usahakan.–Maka sekali-kali
janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh
orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh
orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang
menyebabkan kamu menjadi binasa.” (QS.
Thaahaa: 11-16)

Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla bertanya
kepadanya tentang tongkat yang
dipegangnya –dan Dia lebih tahu-, Musa
menjawab, “ Ini adalah tongkatku, aku
bersandar kepadanya, dan aku pukul (daun)
dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada
lagi keperluan yang lain padanya.” (QS.
Thaahaa: 18)

Maka Allah menyuruhnya untuk melempar
tongkatnya. Musa pun melemparnya, maka
tongkat itu berubah menjadi ular yang besar
dan bergerak dengan cepat, lalu Musa
berpaling lari karena takut, lalu Allah
menyuruhnya kembali dan tidak takut,
karena ular itu akan kembali menjadi
tongkat seperti sebelumnya, kemudian Musa
mengulurkan tangannya ke ular itu untuk
mengambilnya, ternyata ular itu langsung
berubah menjadi tongkat.

Nabi Musa kulitnya berwarna coklat, lalu
Allah memerintahkan kepadanya untuk
memasukkan tangannya ke dalam bajunya
kemudian mengeluarkannya, Musa pun
melakukannya, lalu tampaklah warna putih
yang jelas. Keduanya Allah jadikan sebagai
mukjizat untuk Nabi Musa ‘alaihissalam di
samping mukjizat-mukjizat yang lain untuk
menguatkan kerasulannya ketika
berhadapan dengan Fir’aun dan para
pembesarnya.

DAKWAH NABI MUSA ‘ ALAIHISSALAM
KEPADA FIR’AUN


Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan Nabi Musa pergi mendatangi
Fir’aun untuk mendakwahinya, maka Nabi
Musa mau memenuhinya, akan tetapi
sebelum ia berangkat, ia berdoa kepada
Tuhannya meminta taufiq dan meminta
kepada-Nya bantuan, Musa berkata, “Ya
Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku–Dan
mudahkanlah untukku urusanku,–Dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku,–Agar
mereka mengerti perkataanku,–Dan Jadikanlah
untukku seorang pembantu dari keluargaku,–
(yaitu) Harun, saudaraku,–Teguhkanlah
dengannya kekuatanku,–Dan jadikankanlah dia
sekutu dalam urusanku,–agar kami banyak
bertasbih kepada Engkau,–dan banyak
mengingat Engkau.–Sesungguhnya Engkau
adalah Maha melihat (keadaan) kami.” (QS.
Thaahaa: 25-35)

Maka Allah mengabulkan permohonannya,
lalu Musa ingat bahwa ia pernah membunuh
orang Mesir, ia takut kalau nanti mereka
membunuhnya, maka Allah
menenangkannya, bahwa mereka tidak akan
dapat menyakitinya sehingga Musa pun
tenang (lihat Al Qashash: 35).

Musa pun melanjutkan perjalanannya ke
Mesir dan memberitahukan kepada Harun
apa yang terjadi antara dirinya dengan Allah
Subhanahu wa Ta’ala agar Harun ikut serta
menyampaikan risalah kepada Fir’aun dan
kaumnya dan membantunya mengeluarkan
Bani Israil dari Mesir, maka Harun pun
bergembira atas berita itu, ia pun ikut
berdakwah bersama Musa.

Fir’aun adalah seorang yang kejam dan
berlaku zalim terhadap Bani Israil, sehingga
Nabi Musa dan Nabi Harun berdoa kepada
Allah agar menyelamatkan keduanya dari
tindakan aniaya dari Fir’aun, lalu Allah Ta’ala
berfirman meneguhkan hati keduanya,
“Janganlah kamu berdua khawatir,
sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku
mendengar dan melihat”.–Maka datanglah
kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan
Katakanlah, “Sesungguhnya kami berdua adalah
utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil
bersama kami dan janganlah kamu menyiksa
mereka. Sesungguhnya kami telah datang
kepadamu dengan membawa bukti (atas
kerasulan Kami) dari Tuhanmu. Dan
keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang
mengikuti petunjuk.–Sesungguhnya telah
diwahyukan kepada Kami bahwa siksa itu
(ditimpakan) atas orang-orang yang
mendustakan dan berpaling.” (QS. Thaahaa:
46-48)

Maka ketika Musa dan harun berangkat,
mulailah keduanya mengajak mereka kepada
Allah dan berusaha membawa Bani Israil
dari penindasan Fir’aun, akan tetapi Fir’aun
mengejek keduanya dan mengolok-olok apa
yang mereka berdua bawa serta
mengingatkan Musa, bahwa dirinyalah yang
mengurus Musa di istananya dan terus
membesarkannya hingga ketika dewasa
Musa membunuh orang Mesir dan pergi
melarikan diri. Maka Nabi Musa ‘alaihissalam
berkata, “Aku telah melakukannya, sedang aku
di waktu itu termasuk orang-orang yang
khilaf.–Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika
aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku
memberikan kepadaku ilmu serta Dia
menjadikanku salah seorang di antara rasul-
rasul.—Budi baik yang kamu limpahkan
kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah
memperbudak Bani Israil.” (Lihat Asy
Syu’araa: 20-22)

Fir’aun pun bertanya, “Siapa Tuhan semesta
alam itu?”


Musa menjawab, “Tuhan Pencipta langit dan
bumi dan apa yang ada di antara keduanya
(Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian
(orang-orang) mempercayai-Nya”

Fir’aun berkata kepada orang-orang yang
ada di sekelilingnya, “Apakah kamu tidak
mendengarkan?”

Musa berkata (pula), “Tuhan kamu dan
Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang
dahulu”.

Fir’aun berkata, “Sesungguhnya Rasulmu
yang diutus kepada kamu sekalian benar-
benar orang gila.”

Musa berkata, “Tuhan yang menguasai
Timur dan Barat dan apa yang ada di antara
keduanya; (Itulah Tuhanmu) jika kamu
mempergunakan akal.”

Fir’aun berkata: “Sungguh jika kamu
menyembah Tuhan selainku, aku akan
menjadikan kamu salah seorang yang
dipenjarakan.” (Lihat Asy Syu’araa: 23-29)

Kemudian Nabi Musa menawarkan
kepadanya bukti yang membenarkan
kerasulannya. Maka Fir’aun meminta
ditunjukkan buktinya jika Musa memang
benar. Nabi Musa pun melempar tongkatnya
dan berubahlah tongkat itu menjadi ular
yang besar sehingga orang-orang terkejut
dan takut terhadap ular itu. Kemudian Musa
menjulurkan tangannya ke ular itu, maka
ular itu kembali seperti biasa menjadi
tongkat. Kemudian Musa memasukkan
tangannya ke leher bajunya, lalu ia
keluarkan, tiba-tiba tampak warna putih
berkilau.

PERLAWANAN NABI MUSA ‘ALAIHISSALAM
DENGAN PARA PENYIHIR DAN MASUK
ISLAMNYA PARA PENYIHIR


Ketika ditunjukkan bukti-bukti itu, Fir’aun
malah menuduhnya sebagai penyihir, lalu ia
meminta untuk dikumpulkan para
penyihirnya dari segenap tempat untuk
melawan Musa. Maka ditetapkanlah hari
raya sebagai hari pertunjukan itu yang
dimulai pada waktu dhuha di tempat yang
lapang di hadapan Fir’aun. Fir’aun juga
mengumumkan pertemuan itu kepada
kaumnya agar mereka semua hadir
menyaksikan.

Tibalah hari pertunjukan itu dalam keadaan
ramai dihadiri oleh banyak manusia, mereka
ingin melihat apakah Musa yang menang
ataukah para penyihir?

Sebelum Fir’aun keluar mendatangi Musa, ia
berkumpul terlebih dahulu dengan para
penyihir dan memberikan dorongan kepada
mereka, dimana jika mereka menang, maka
ia akan memberikan berbagai kesenangan
berupa harta dan kedudukan.

Sesaat kemudian, Fir’aun keluar menuju
lapangan pertandingan, sedangkan di
belakangnya terdapat para penyihir, lalu ia
duduk di tempat khusus baginya dengan
didampingi para pelayannya, kemudian para
penyihir berdiri di hadapan Nabi Musa dan
Harun.

Selanjutnya Fir’aun mengangkat tangannya
untuk memberitahukan bahwa pertandingan
siap dimulai, lalu para penyihir menawarkan
dua hal kepada Musa, yaitu apakah Musa
yang pertama kali melempar tongkatnya
ataukah merela lebih dulu? Maka Nabi Musa
membiarkan mereka dulu yang memulai.

Para penyihir pun melempar tali dan
tongkat, sambil menyihir mata manusia
sehingga menurut pandangan manusai
bahwa tongkat dan tali tersebut berubah
menjadi ular yang gesit dan bergerak di
hadapan mereka, sehingga orang-orang
takut terhadapnya, bahkan Nabi Musa dan
Harun merasa takut terhadapnya, lalu Alllah
memberikan wahyu kepada Musa agar ia
tidak takut dan melempar tongkatnya, maka
Nabi Musa dan saudaranya (Nabi Harun)
tenang karena perintah Allah itu.

Nabi Musa pun melempar tongkatnya, maka
tongkat itu berubah menjadi ular yang besar
yang menelan tali para penyihir dan tongkat
mereka. Ketika para penyihir melihat apa
yang ditunjukkan Nabi Musa ‘alaihissalam ,
maka mereka pun mengakui, bahwa itu
adalah mukjizat dari Allah dan bukan sihir.

Kemudian Allah melapangkan hati mereka
untuk beriman kepada Allah dan
membenarkan apa yang dibawa Nabi Musa
‘alaihissalam , mereka pun akhirnya hanya
bersujud kepada Allah sambil menyatakan
keimanan mereka kepada Tuhan Musa dan
Harun.

Ketika itulah Fir’aun semakin geram dan
mulai mengancam para penyihir, ia berkata
kepada mereka, “ Apakah kamu telah beriman
kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin
kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah
pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu
sekalian. Maka sesungguhnya aku akan
memotong tangan dan kaki kamu sekalian
dengan bersilang secara bertimbal balik, dan
sesungguhnya aku akan menyalib kamu
sekalian pada pangkal pohon kurma dan
sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di
antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal
siksanya.” (QS. Thaahaa: 71)

Meskipun begitu, para penyihir tidak takut
terhadap ancaman itu setelah Allah
mengaruniakan keimanan kepada mereka,
mereka berkata, “ Kami sekali-kali tidak akan
mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang
nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami
dan daripada Tuhan yang telah menciptakan
kami; maka putuskanlah apa yang hendak
kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya
akan dapat memutuskan pada kehidupan di
dunia ini saja.–Sesungguhnya kami telah
beriman kepada Tuhan kami, agar Dia
mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan
sihir yang telah kamu paksakan kepada kami
melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-
Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).–

Sesungguhnya barangsiapa datang kepada
Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka
sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia
tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.–
Dan barang siapa datang kepada Tuhannya
dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh
telah beramal saleh, maka mereka Itulah orang-
orang yang memperoleh tempat-tempat yang
Tinggi (mulia),–(yaitu) surga ‘Adn yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka
kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi
orang yang bersih (dari kekafiran dan
kemaksiatan).” (QS. Thaahaa: 72-76)

Bersambung…

Lihat artikel sebelumnya:
Kisah Nabi Musa dan Harun
‘Alaihimasssalam (bag. 1)


Oleh: Marwan bin Musa

Maraaji’:

1. Al Qur’anul Karim
2. Hidayatul Insan bitafsiril Qur’an (Abu
Yahya Marwan)
3. Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari
situs www.islam.aljayyash.net)
4. Shahih Qashashil Anbiya’ (Ibnu Katsir,
takhrij Syaikh Salim Al Hilaaliy)
5. dll.

Artikel www.KisahMuslim.com

Pubish kembali oleh http://kaizuka7.blogspot.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "KISAH NABI MUSA DAN HARUN ‘ALAIHIMASSSALAM (BAG. 2)"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top