Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

Ilmu yang Mesti Diketahui Sebelum Ramadhan


Menyambut Ramadhan, bulan suci, bulan
penuh kebaikan bukan hanya dengan suka
cita. Persiapan fisik dianjurkan untuk
dilakukan. Bentuknya adalah dengan
banyak puasa sunnah di bulan Sya’ban
sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Perbanyak taubat pun mesti dilakukan
agar ibadah kita dimudahkan di bulan suci
Ramadhan. Bekal ilmu lebih-lebih harus
kita siapkan agar ibadah kita di bulan
Ramadhan tidak jadi sia-sia.

Ibnul Qayyim dalam Miftah Daris Sa’adah
berkata, “ Orang yang beribadah tanpa adanya
ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada
penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang
yang demikian akan mendapatkan kesukaran
dan sulit untuk selamat. Taruhlah ia bisa
selamat, namun itu jarang. Menurut orang
yang berakal, ia tetap saja tak terpuji bahkan
pantas dapat celaan .”

Apa saja bekal ilmu menyambut
Ramadhan yang dimaksud?

Ilmu yang harus kita miliki adalah ilmu
yang bisa membuat ibadah puasa kita
sah, tidak jadi sia-sia dan semakin
membuat puasa kita sempurna serta
penuh makna.

1- Ilmu tentang puasa

Puasa artinya menahan diri dari berbagai
pembatal puasa mulai dari terbitnya fajar
Shubuh hingga tenggelamnya matahari
(waktu Maghrib).

Puasa ini diwajibkan bagi orang yang
telah baligh (ditandai dengan mimpi basah
atau datang haidh pada wanita), berakal
(tidak gila), dalam keadaan sehat dan
tidak sedang bersafar.

Bagi orang yang sakit dan musafir
mendapatkan keringanan tidak berpuasa
dan mesti mengganti di hari lainnya
(menunaikan qadha’). Begitu pula untuk
orang sepuh (tua renta) yang tidak kuat
lagi untuk berpuasa dan orang yang sakit
menaun tak kunjung sembuh mendapat
keringanan tidak berpuasa. Sebagai
gantinya adalah menunaikan fidyah, yaitu
sehari tidak berpuasa berarti menunaikan
fidyah berupa satu bungkus makanan
yang diberikan pada orang miskin.

Wanita hamil dan menyusui pun mendapat
keringanan tidak berpuasa jika mereka
merasa berat atau khawatir pada keadaan
diri atau bayinya. Sebagai gantinya,
wanita hamil dan menyusui tersebut mesti
menunaikan qadha’ di hari lain saat ia
mampu. Karena keduanya lebih tepat
dimisalkan dengan wanita hamil dan
menyusui bukan dengan orang yang telah
sepuh yang hanya menunaikan fidyah.

Adapun yang termasuk pembatal puasa
adalah makan dan minum dengan sengaja,
muntah dengan sengaja, datang haidh dan
nifas, keluar mani saat bercumbu, dan
berhubungan intim dengan sengaja.

Puasa tersebut dilakukan dengan berniat.
Maksud niat adalah berkeinginan atau
mengetahui dalam hati akan melakukan
suatu ibadah, tanpa dilafazkan dengan
ucapan niat tertentu. Niat itu pun harus
ada setiap malamnya. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “ Siapa saja yang
tidak berniat sebelum fajar (Shubuh), maka
tidak ada puasa untuknya .” (HR. Abu Daud,
Tirmidzi, dan An Nasai, shahih).

Puasa yang sempurna dilakukan akan
menggapai derajat takwa sebagaimana
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “ Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa ” (QS. Al Baqarah: 183).

2- Ilmu tentang amalan sunnah saat
puasa


Di antara amalan sunnah yang bisa
dilakukan adalah:


a- Makan sahur


Dalam hadits dari Anas disebutkan,
“ Makan sahurlah kalian karena dalam sahur
itu terdapat keberkahan. ” ( Muttafaqun ‘alaih ).
Waktu sahur disunnahkan untuk
diakhirkan karena jarak makan sahur Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan waktu
pengerjaan Shalat Shubuh adalah sekitar
membaca 50 ayat Al Qur’an (berarti:
10-15 menit) sebagaimana diterangkan
dalam hadits yang muttafaq ‘alaih . Dari
hadits ini, Abu Jamroh mengatakan bahwa
makan sahur itu (disunnahkan) diakhirkan
waktunya.

b- Berbuka puasa

Jika azan Maghrib telah berkumandang,
maka diperintahkan untuk segera berbuka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Manusia akan senantiasa berada dalam
kebaikan selama mereka menyegerakan
berbuka. ” ( Muttafaqun ‘alaih ). Disunnahkan
berbuka ketika itu dengan kurma. Jika
tidak ada bisa diganti dengan makanan
yang manis-manis karena akan
mengembalikan kekuatan orang yang telah
berpuasa.

Saat kita mulai menyantap makanan
berbuka, tetap mengucapkan ‘bismillah’
sebagaimana adab yang diajarkan dalam
Islam saat makan. Setelah itu
mengucapkan doa saat berbuka puasa,
“ Dzahabazh zhoma-u wabtalatil ‘uruuqu wa
tsabatal ajru insya Allah ” (artinya: dahaga
telah hilang dan urat-urat leher telah
basah dan pahala telah ditetapkan insya
Allah). (HR. Abu Daud, hasan)


c- Memberi makan berbuka puasa


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Siapa yang memberi makan orang yang
berpuasa, maka baginya pahala seperti orang
yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala
orang yang berpausa itu sedikit pun juga.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad,
shahih).

d- Lebih banyak bersedekah dan
beribadah di bulan Ramadhan


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk
yang begitu giat melakukan amalan
kebaikan, juga berderma di bulan
Ramadhan dibandingkan waktu lainnya.
Guru-guru dari Abu Bakr bin Maryam
rahimahumullah pernah mengatakan, “Jika
tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah
untuk bersedekah. Karena bersedekah di
bulan tersebut lebih berlipat pahalanya
seperti seseorang sedekah di jalan Allah
(fii sabilillah). Pahala bacaaan tasbih
(berdzikir “subhanallah”) lebih afdhol dari
seribu bacaan tasbih di bulan
lainnya.” (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal.
270).

Juga yang dituntut pada bulan Ramadhan
adalah untuk memperbanyak tilawah dan
mengkaji Al Qur’an. Karena bulan
Ramadhan disebutkan, “ Bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran” (QS. Al Baqarah: 185).

e- Menggapai lailatul qadar, malam yang

amalan di dalamnya lebih baik daripada
seribu bulan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan, “ Carilah lailatul qadar pada
malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. ” (HR. Bukhari). Untuk mudah
meraihnya adalah dengan melakukan
i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di
masjid, yaitu berdiam walau beberapa
waktu di masjid dalam rangka ibadah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
sendiri biasa melakukan i’tikaf selama
sepuluh hari terakhir dari bulan
Ramadhan.

3- Ilmu tentang shalat tarawih

Shalat tarawih disunnahkan dilakukan
secara berjama’ah baik bagi laki-laki dan
perempuan. Keutamaannya di antaranya
disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,
“ Siapa saja yang melakukan qiyam Ramadhan
(shalat tarawih) atas dasar iman dan
mengharap padahal dari Allah, maka dosa-
dosanya yang telah lalu akan
diampuni. ” ( Muttafaqun ‘alaih ).

Shalat tarawih yang dilakukan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 11
raka’at. Namun menurut mayoritas ulama,
shalat tarawih tidak dibatasi jumlah
raka’atnya. Shalat tarawih boleh dikerjakan
dengan raka’at yang sedikit maupun
banyak. Karena saat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam ditanya mengenai shalat malam,
beliau tidak memberikan batasan. Yang
beliau katakan, “ Shalat malam itu dua raka’at
salam, dua raka’at salam .” ( Muttafaqun
‘alaih ). Alasan lainnya, Umar bin Khattab
pernah memerintahkan Ubay bin Ka’ab
untuk melaksanakan shalat tarawih
sebanyak 20 raka’at. Intinya, shalat
tarawih boleh dilakukan dengan 11 atau
23 raka’at asalkan shalat tersebut
memiliki thuma’ninah , artinya tidak ngebut
atau tidak dengan kecepatan tinggi.
Thuma’ninah itu adalah bagian rukun
shalat, yang jika tidak ada berarti shalat
tidaklah sah.


4- Ilmu tentang zakat fithri


Zakat fithri adalah zakat yang dikeluarkan
menjelang Idul Fithri, paling cepat dua
atau tiga hari sebelum Idul Fithri, bukan
dibayar di awal atau pertengahan bulan.

Zakat fithri yang dikeluarkan bentuknya
adalah beras yang merupakan makanan
pokok (bukan uang) dengan ukuran satu
sho’ (kisaran 2,1 – 3,0 kg). Zakat fithri ini
disalurkan pada fakir miskin dengan
tujuan untuk membahagiakan mereka pada
hari raya dengan makanan dan untuk
menyucikan orang yang berpuasa. Waktu
akhir penunaian zakat fithri adalah
sebelum shalat ‘ied dilaksanakan.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

Pubish kembali oleh http://kaizuka7.blogspot.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Ilmu yang Mesti Diketahui Sebelum Ramadhan"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top