Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

ULAMA AL-QURAN VS SANG PEMBUNUH


Ulama al-Quran Vs Sang Pembunuh

Al-Quran mendarah daging dalam tubuhnya.
Al-Quran menjadi perhiasan hidupnya.
Aktivitasnya bersanding dengan al-Quran.
Beliau adalah Said bin Jubair rahimahullah .
Murid terbaik Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘anhuma. Beliau mantan budak Bani Wabilah
yang berasal dari Kufah. Berkulit hitam,
namun berkepribadian putih cemerlang.
Ulama tabiin tersohor, hingga Imam Ahmad
mengatakan,

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻘﺪ ﻗﺘﻞ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ
ﺟﺒﻴﺮ، ﻭﻣﺎ ﺃﺣﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ
ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﺇﻻ ﻭﻫﻮ
ﺑﺤﺎﺟﺔ ﺇﻟﻰ ﻋﻠﻤﻪ

‘Telah terbunuh Said bin Jubair. Padahal
semua kaum muslimin penduduk bumi
membutuhkan ilmunya Said bin Jubair.’ (al-
Bidayah wa an-Nihayah, 12/467).

Beliau meninggal dibunuh oleh Hajaj bin
Yusuf ats-Tsaqafi. Manusia dari bani Tsaqif,
yang diangkat sebagai gubernur untuk
memimpin wilayah Mekah, Madinah, Thaif,
dan Iraq. Dia dikenal penguasa sangat
kejam, membunuh banyak ulama dan kaum
muslimin. Dialah yang membunuh Abdullah
bin Zubair Radhiyallahu ‘anhu, cucu Abu
Bakr as-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu.

Said bin Jubair, dulu pernah menjadi buron
negara bersama Abdurrahman Ibnul Asy’ats.

Setelah Ibnul Asy’at berhasil ditangkap, Said
melarikan diri ke Asfahan. Ketika tempat
pelariannya diketahui, beliau pindah ke
Mekah. Setelah diketahui keberadaanya,
beliau tidak pindah. “Demi Allah, saya malu
kepada Allah, ke mana saya harus lari, dan
tidak ada tempat menghindari dari taqdir
Allah.”

Setelah pasukan mengepung rumahnya
Said, mereka mengetuk pintu dengan keras.
Setelah Said membukakan pintu, dan
memperhatikan wajah-wajah mereka, beliau
mengatakan,

ﺣﺴﺒﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻧﻌﻢ ﺍﻟﻮﻛﻴﻞ ،
ﻣﺎﺫﺍ ﺗﺮﻳﺪﻭﻥ؟

“Kami pasrahkan kepada Allah, dan Dia
sebaik-baik tempat bergantung. Apa yang
kalian inginkan?”

“Hajjaj ingin ketemu kamu sekarang.” Jawab
mereka.

“Tunggu sebentar.” Beliaupun mandi,
memakai minyak wangi, minyak rambut, dan
memakai kain kafannya. Lalu keluar rumah
sambil berdoa,

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟﺮﻛﻦ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ
ﻳﻀﺎﻡ، ﻭﺍﻟﻌﺰﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺮﺍﻡ،
ﺍﻛﻔﻨﻲ ﺷﺮّﻩ

Ya Allah, Dzat pemilik tempat berlindung
yang tidak terkalahkan. Sang Pemilik
kekuatan, tidak ada satupun yang mampu
menggapainya.

Said menemui Hajjaj dalam keadaan sangat
marah, beliau menyampaikan salam,

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺍﺗﺒﻊ ﺍﻟﻬﺪﻯ

Keselamatan bagi mereka yang mengikuti
jalan petunjuk.

Ini adalah salamnya Musa kepada Firaun.

“Siapa namamu?” tanya Hajjaj.

“Said bin Jubair.”

“Salah, kamu Syaqy bin Kasir. (orang celaka
bin binasa).” Tukas Hajjaj.

“Ibuku paling tahu tentang namaku.”

“Kamu celaka, ibumu celaka.” Kata Hajjaj.

“Masalah ghaib (celaka di akhirat), hanya
Allah yang tahu.” Jawab Said.

“Apa pendapatmu tentang Muhammad?”
tanya Hajjaj.

“Nabiyul Huda, Imamul Rahmah (Nabi
pembawa petunjuk, Pemimpin kasih
sayang).”

“Apa pendapatmu tentang Ali?” tanya Hajjaj.

“Beliau telah menuju Allah, imam Huda
(pemimpi kebenaran).”

“Lalu apa pendapatmu tentang diri saya?”
tanya Hajjaj.

“Orang dzalim, yang akan bertemu Allah
dengan menanggung darah kaum muslimin.”

“Bawakan emas dan perak.” Pinta Hajjaj.

Para pasukan datang membawa dua ember
emas dan perak dan langsung dituang di
depan Said.

“Apa-apaan ini, Hajjaj? Jika kamu hendak
sedekahkan barang ini agar bisa menebus
hukuman Allah, itu amal soleh bagimu. Jika
ini harta yang kamu rampas dari si miskin
dengan cara sombong, demi Allah, hari
kiamat lebih menakutkan.”

“Bawakan alat musik dan gadis penyanyi.”
Pinta Hajjaj.

Alat musik itu dimainkan di gadis sambil
bernyanyi. Saidpun menangis hingga
membasahi jenggotnya.

“Kamu kenapa? Kamu terenyuh.”

“Tidak. Tapi saya melihat gadis ini dipaksa
melakukan sesuatu yang bukan tujuan dia
diciptakan.”

“Mengapa kamu tidak ikut tertawa seperti
kami?” tanya Hajjaj.

“Karena hati kita berbeda dan tidak sama.”

“Aku akan ganti dinar ini menjadi api yang
menyala.” Kata Hajjaj.

“Kalau kamu bisa, kamu tak sembah.” Tukas
Said.

“Akan kubunuh kamu, dengan cara yang
tidak pernah kulakukan pada orang lain.
Silahkan pilih, cara apa yang kamu
inginkan?” ancam Hajjaj.

“Sebaliknya, kamu pilih cara apa yang kamu
inginkan. Demi Allah, cara apapun yang kau
gunakan untuk membunuhku, pasti Allah
akan membalasnya dengan cara yang sama
pada hari kiamat.” Ancam balik Said.

“Bunuh dia!!” perintah Hajjaj.

Kemudian Said menghadap kiblat sambil
membaca firman Allah,

ﻭَﺟَّﻬْﺖُ ﻭَﺟْﻬِﻲَ ﻟِﻠَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَ
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﺣَﻨِﻴﻔًﺎ
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ

“Aku menghadapkan wajahku kepada Dzat
yang menciptakan langit dan bumi dengan
tunduk. Dan saya bukan termasuk orang
musyrikin.” (QS. Al-An’am: 79).

“Hadapkan dia ke selain arah kiblat.” Peritah
Hajjaj.

Said membaca firman Allah,

ﻓَﺄَﻳْﻨَﻤَﺎ ﺗُﻮَﻟُّﻮﺍ ﻓَﺜَﻢَّ ﻭَﺟْﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ

Kemanapun kalian menghadap, di sana ada
wajah Allah. (QS. Al-Baqarah: 79).

“Telungkupkan dia ke tanah.” Perintah
Hajjaj.

Said tersenyum dan membaca firman Allah,

ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻭَﻓِﻴﻬَﺎ ﻧُﻌِﻴﺪُﻛُﻢْ
ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ ﺗَﺎﺭَﺓً ﺃُﺧْﺮَﻯ

Dari tanah Kami ciptakan kalian, ke tanah
Kami kembalikan kalian, dan dari tanah
Kami bangkitkan kalian untuk yang kedua
kalinya. (QS. Thaha: 55).

“Sembelih dia.” Perintah Hajjaj.

Seketika itu Said berdoa,

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﺴﻠﻂ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺠﺮﻡ
ﻋﻠﻰ ﺃﺣﺪ ﺑﻌﺪﻱ

“Ya Allah, jangan beri kesempatan orang
dzalim ini untuk membunuh seorangpun
setelah dia membunuhku.”

Beliau meninggal, wafat untuk beristirahat
dari kejahatan penguasa dzalim, dan Allah
ijabahi doanya.

Setelah kejadian itu, Hajjaj jatuh sakit.
Keluar penyakit kulit di sekujur tubuhnya.

Dia sakit sebulan penuh, tidak bisa
merasakan makanan dan minuman, dan
tidak bisa tidur nyenyak.

Setiap kali dia tidur, dia selalu bermimpi
berenang di sungai darah. Dia selalu
mengatakan, ‘Bagaimana nasibku dengan
Said…bagaimana nasibku dengan Said…’
hingga dia mati.

Ibnu Jarir mengatakan, tahun kematian Said
dikenal dengan tahun Ulama. Karena pada
tahun itu, banyak ulama Madinah yang
wafat. Dimulai dari Ali bin Husain Zainul
Abidin (cucu Ali bin Abi Thalib), Urwah bin
Zubair, Said bin Musayib, Abdurrahman bin
Harits, dan Said bin Jubair. (al-Bidayah wa
an-Nihayah, 9/115).
Allahu a’lam.

Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits

Artikel www.kisahMuslim.com

Pubish kembali oleh http://kaizuka7.blogspot.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "ULAMA AL-QURAN VS SANG PEMBUNUH"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top