Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

Mengaitkan Kepribadian Dengan Golongan Darah , Apakah Termasuk Ramalan?



Setelah kami melihat pada beberapa jurnal
dan penelitian ilmiah, ternyata tidak ada
hubungan sama sekali antara karakteristik
dan golongan darah. Bahkan sebuah
penelitian di Jepang, di mana Jepang
diberitakan sebagai sumbernya dan
sempat menjadi trend di sana, hasil
penelitian di Jepang tersebut
menunjukkan tidak ada hubungan sama
sekali.

Berikut kami nukilkan jurnal penelitiannya:

“ Despite the widespread popular belief in
Japan about a relationship between
personality and ABO blood type, this
association has not been empirically
substantiated. This study provides more
robust evidence that there is NO
RELATIONSHIP between blood type and
personality, through a secondary analysis of
LARGE-SCALE survey data. Recent data (after
2000) were collected using large-scale
random sampling from OVER 10,000 PEOPLE
in total from both Japan and the US. Effect
sizes were calculated. Japanese datasets
from 2004 (N = 2,878–2,938), and 2,005 (N =
3,618–3,692) as well as one dataset from the
US in 2004 (N = 3,037–3,092) were used. In
all the datasets, 65 of 68 items yielded non-
significant differences between blood groups.
Effect sizes (η 2 ) were less than .003. This
means that blood type explained less than
0.3% of the total variance in personality.
These results show the NON-RELEVANCE of
blood type for personality ”. 1

Kami pun sekarang sedang menempuh
spesialis patologi klinik yang salah satu
fokusnya adalah mempelajari darah,
komponen serta penyakit terkait dengan
darah. Sejauh yang kami pelajari, tidak
dijumpai ada komponen atau zat dalam
setiap golongan darah yang bisa
menyebabkan perbedaan sifat atau
mempengaruhi karakter khas seseorang
berdasarkan golongan darah. Selain itu
jika kita mepelajari lebih detail, golongan
darah banyak jenis dan
pengelompokannya, bukan hanya
golongan A, B, AB dan O.

Secara rasional pun, terlalu sempit jika
membatasi sifat manusia yang sangat
banyak hanya dengan empat golongan
darah saja. Misalnya, betapa banyak orang
bergolongan darah O yang sangat
pemarah, ada pula orang bergolongan
darah O yang sangat sabar dan ada pula
yang tengah-tengah.

Jika terbukti tidak ada hubungannya
sebaiknya dijauhi


Meskipun hanya iseng dan sekedar main-
main saja, sebaiknya dijauhi. Karena hal
ini dikhawatirkan termasuk meramal yang
dilarang dalam agama dan termasuk
kesyirikan yang merupakan larangan
terbesar dalam agama. Sebagaimana
zodiak dan menebak-nebak nasib, sifat
karakter dan peruntungan.

Perlu dibedakan antara ramalan dan
prediksi berdasarkan indikasi. Ramalan
tidak diperbolehkan, sedangkan prediksi
boleh. Agar lebih paham beda ramalan
dan prediksi, perlu diketahui mengenai
hukum sebab-akibat.
Sebab ada dua yaitu sebab syar’i dan
sebab qadari.

1. Sebab syar’i:

Sebab yang ditunjukkan oleh dalil Al-
Qur’an atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Ini bisa kita sebut sebagai
sebab walaupun tidak atau hanya belum
terbukti secara ilmiah, dengan penelitian
atau logika. Karena yang menyatakannya
sebagai sebab adalah kabar dari Allah
Ta’ala dan hadits Nabi (yang juga
bersumber dari Allah Ta’ala). Tentu Allah
Subhanahu wa ta’ala lebih mengetahui
ciptaan-Nya.

Contoh:

Maksiat menyebabkan bencana.
Doa dan sedekah bisa
menyembuhkan penyakit.
Sahabat meruqyah yang terkena
racun kalajengking, cukup dibacakan
dengan Al-Fatihah saja dan langsung
sembuh saat itu juga.

2. Sebab qadari:

Yaitu sebab yang dibuktikan dengan
pengalaman, logika dan penelitian ilmiah
sebagai sebab dari sesuatu. Sebab qadari
ada yang dengan cara halal/benar dan
ada juga yang haram. Contohnya:

sebab qadari yang halal/benar,
misalnya: api bisa membakar, rajin
belajar bisa pandai, jatuh akan
membuat sakit, buang sampah di
sungai bisa menyebabkan banjir, dll.
sebab qadari yang haram: dengan
mencuri bisa dapat harta.

Jika mengaitkan suatu hal, pada sebab
yang bukan sebab syar’i maupun sebab
qadari, maka ini berarti mengaitkan
sesuatu bukan pada sebabnya. Dan ini
bisa menjerumuskan orang pada
perbuatan khurafat, tahayul, dan meramal
hal gaib.

Pada kasus menebak karakteristik
berdasarkan golongan darah bisa jadi
masuk dalam hal ini, karena tidak terbukti
secara sebab syar’i maupun sebab qadari.
Maka ini dikhawatirkan menebak yang
termasuk meramal.

Adapun prediksi atau ramalan yang
sifatnya hissiy (memiliki komponen nyata
yang bisa diukur) dan taqdiri (terukur)
hukumnya boleh karena ada indikasi
sebab-akibat, misalnya ramalan (prediksi)
cuaca, meramal kapan buah dari suatu
tanaman bisa dipetik, memprediksikan
keuntungan perusahaan di akhir bulan, dll.

Kenapa meramal bisa termasuk kesyrikan

Karena meramal berarti mengklaim bisa
mengetahui hal ghaib. Sedangkan hal
ghaib adalah hak khusus Allah saja, hanya
Allah yang tahu hal gaib. Allah Ta’ala
berfirman.

ﻗُﻞْ ﻻ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﺇِﻟَّﺎ
ﺍﻟﻠَّﻪُ

Katakanlah, tidak ada satupun di langit dan
dibumi yang mengetahui hal ghaib, kecuali
Allah. (QS. An-Naml: 65).

ﻭَﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻣَﻔَﺎﺗِﺢُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ ﻻ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬَﺎ ﺇِﻻ ﻫُﻮَ

“ Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang gaib; tak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri.” (Al-An’am: 59)
Karenanya zodiak atau perbintangan dan
menebak sifat dan peruntungan dengan
menggunkan ilmu nujum dilarang dalam
agama Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺍﻗْﺘَﺒَﺲَ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ، ﺍﻗْﺘَﺒَﺲَ ﺷُﻌْﺒَﺔً ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺴِّﺤْﺮِ ﺯَﺍﺩَ ﻣَﺎ ﺯَﺍﺩَ

Siapa yang mempelajari ilmu nujum
(perbintanga/zodiak), berarti dia telah
mempelajari sepotong bagian ilmu sihir.
Semakin dia dalami, semakin banyak ilmu
sihir pelajari. (HR. Ahmad, dishahihkan
Syuaib al-Arnauth).

Termasuk dalam hal ini adalah anggapan
sial (thiyarah), misalnya golongan darah
atau zodiak ini berarti sedang kurang
beruntung dalam masalah keuangan dan
asmara. Padahal tidak ada sebab dan
indikasinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

ﺍﻟﻄِّﻴَﺮَﺓُ ﺷِﺮْﻙٌ، ﺍﻟﻄِّﻴَﺮَﺓُ ﺷِﺮْﻙٌ، ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ

“ Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, (3 kali)”
(HR. Ahmad, dishahihkan Syuaib Al-
Arnauth).

Demikian juga dilarang mendatangi dukun
dan peramal. Walaupun hanya sekedar
iseng-iseng saja. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻛَﺎﻫِﻨًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﺮَّﺍﻓًﺎ، ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ، ﻓَﻘَﺪْ
ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪ

“ Barangsiapa mendatangi dukun atau
peramal, lalu ia mempercayai ucapan dukun
atau peramal tersebut maka ia telah kafir
terhadap (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad -shallallahu’alaihi wa
sallam-.” (HR. Ahmad, lihat Ash-Shahihah:
3387)

Kesimpulan

Sebaiknya hindari meramal karakteristik
berdasarkan golongan darah walaupun
sekedar iseng saja, karena tidak terbukti
baik secara syar’i maupun qadari dan
dikhawatirkan terjerumus dalam kesyirikan
yang merupakan larangan terbesar dalam
agama dan pelakunya bisa terancam kekal
di neraka.

Demikian semoga bermanfaat.
***

@Markaz YPIA, Yogyakarta tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Catatan kaki

1 Bisa diakses di sini: https://
www.jstage.jst.go.jp/article/
jjpsy/85/2/85_85.13016/_pdf

Pubish kembali oleh http://kaizuka7.blogspot.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Mengaitkan Kepribadian Dengan Golongan Darah , Apakah Termasuk Ramalan?"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top