Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

7 Berita Hoax Tentang Saudi Yang Tersebar di Indonesia



Mau Tahu Fitnah-Fitnah Hoax Kuam Sesat
Syiah Yang Disebarkan Termasuk Sebagian
Orang-orang Indonesia Termakan Isu Akhirnya
Ikutan? Baca Yukk...

Ketika Media Kafir Syiah dan Semacamnya
Menjelekkan Arab Saudi

Begitu kantor berita Syiah, PressTV, pada hari
Sabtu 7 Maret 2015 memberitakan khabar
bohong tentang Arab Saudi Cambuk Wanita
Korban Perkosaan, ternyata langsung
diteruskan oleh media-media di Indonesia
yang miring-miring kepada Islam (Sunni) di
antaranya Rakyat Merdeka, Liputan 6, Viva dan
Sindo.

7 Berita Hoax tentang Saudi yang Tersebar di
Indonesia

Saudi Arabia merupakan satu – satunya
Negara yang berhukum dengan hukum Islam
maka tak heran jika banyak dari orang – orang
kafir yang membeci Negara Saudi Arabia
sehingga tak segan mereka mebuat berita –
berita palsu yang bertujuan menjelekkan Saudi
Arabiya dimata kaum muslimin dunia
Banyaknya berita Palsu yang disebar oleh
media mainstream dan banyak orang – orang
yang share berita tersebut tanpa ada kroscek
membuat kami dari situs berbasis Islam
membuat perihal kebenaran berita tersebut,
diantara berita yang palsu tentang Saudi
Arabia yang tersebar ditanah air ialah :

1. Akan Dibuka Halal Sex Shop di Kota
Makkah

Rumor akan dibukanya pernak-pernik bercinta
di kota suci Makkah ini berasal dari situs
berita Maroko, Alyaoum24, pada 12 April 2015
lalu yang kemudian diberitakan kembali oleh
media-media besar, di antaranya International
Business Times dan Al Arabiya. Alyaoum24
sendiri merupakan situs berita yang biasa
menyajikan cerita-cerita sensasional, namun
terkadang menyesatkan.

Namun kemudian dua media besar tadi
mengklarifikasi berita itu dan menuliskan
bantahan dari pengusaha yang disebut dalam
berita tersebut. Abdelaziz Aoragh, nama
pengusaha itu, menganggap apa yang ditulis
oleh Alayaoum24 tidak benar dan merupakan
pelintiran dari hasil wawancaranya dengan
situs berita itu beberapa waktu lalu.
Kisah halal sex shop ini mendunia 10 hari
kemudian setelah harian Inggris, The
Independent, menuliskannya, mengutip
Alyaoum24, tanpa mengklarifikasi atau
membetulkan kesalahan informasi di
dalamnya.

Masyarakat dunia pun termakan oleh isu
bohong itu. Mereka rame-rame mencela dan
mencibir Arab Saudi atas hoax tersebut.

2. Fatwa Ulama Bolehnya Makan Daging Istri

Awal bulan ini, berita palsu dari sebuah situs
berita Maroko bernama “Code” menuliskan
bahwa Mufti Besar Saudi Syeikh Abdulaziz al-
Sheikh mengeluarkan fatwa yang
memperbolehkan suami memakan daging
istrinya.

Kisah ini laris diberitakan juga oleh media-
media pro-Iran, seperti Tayyar.org dari
Lebanon atau stasiun berita Al-Allam yang
didanai Teheran. Saking ramainya diberitakan,
pihak Saudi terpaksa mengeluarkan bantahan
resmi.

Dalam wawancara dengan CNN Arab, redaktur
situs berita tersebut, Ahmad Nujaim, mengakui
bahwa berita di medianya adalah bohong. Dia
mengatakan bahwa tulisan di Code itu adalah
artikel satire politik dan ditulis di kolom satire
bernama “Akhbar al-Tanz” yang artinya “berita
sarkastik.”

“Kami tidak anti Arab Saudi, dan kami tidak
mengincar mereka, kami membuat lelucon
terhadap semuanya,” kata Nujaim, anda juga
bisa baca berita lainnya yang berhubungan
dengan ini disini

3. Israel Bantu Arab Saudi Serang Yaman

Kabar hoax Israel membantu Arab Saudi saat
perang melawan pemberontak Syiah Hutsi di
Yaman ini dilansir oleh beberapa situs berita
nasional, dan yang pertama adalah
merdeka.com. Merdeka.com merujuk ke
Global Research yang berdomisili di Kanada
ketika menurunkan berita ini. Sementara situs
tersebut mengutip dari akun FB Hassan Zayd,
seorang tokoh pengikut setia mantan presiden
Ali Abdullah Saleh. Seorang tokoh utama
gerakan
pemberontakan Syi’ah Hutsi di Yaman.

Anehnya, berita yang cukup sensasional ini
tidak diberitakan oleh media berita
internasional di Timur Tengah, semacam ARAB
NEWS, Al Arabiya dan Al Jazeera. Bahkan
media-media barat yang sekuler pun tidak
memberitakan, seperti CNN, REUTERS, BBC,
CNBC dll. Padahal mereka punya kepentingan
besar terhadap berita tersebut seandainya
benar.

Selain itu andaikan berita ini benar, situs
lembaga kajian militer dan keamanan global
terpercaya seperti Janes pasti akan
memberitakan informasi ini. Karena berita ini
merupakan sesuatu yang sensasional.
Sehingga layak ditelaah dalam kajian
geopolitik Timur Tengah.

4. Arab Saudi Deportasi Pria Ganteng

Masih ingat berita tiga pemuda Uni Emirat
Arab diusir dan diancam dideportasi oleh
polisi syariah Arab Saudi? Berita itu ramai
diperbincangkan di tanah air. Situs-situs berita
nasional terutama yang berada di barisan
utama turut menjadi penggembira. Bagi mereka
yang penting laku, sensasi dan menaikkan
rating. Tak begitu penting untuk menyaring
dan mengklarifikasi validitas berita itu.
Beberapa situs berbahasa Inggris juga seperti
Dailymail dan New York Daily News. Sebagian
mengutip sumber berita dari situs
emirates247.com.

Setelah dicari-cari di situs-situs ternyata
ditemukan berita “gara-gara ganteng tiga pria
Emirat diusir Saudi” terindikasi sebagai HOAX.
Di situs etsalati.com , ketua umum Badan Amar
Makruf Nahi Munkar, Syekh Abdul Lathif Ali
Syekh menampik kebenaran isu yang
dihembuskan di media Arab dan internasional
bahwa pihaknya mengusir tiga pemuda Emirat
Arab yang bertugas dalam pameran
kebudayaan. Ia menegaskan semua berita
yang terkait pengusiran itu tidak ada dan tidak
benar. Itu semua bohong dan berita hoax,
tegas Ali Syekh.

Seorang faebooker berusaha menelusuri
sumber utama berita tersebut, yang dikatakan
sebagai media lokal berbahasa arab. Setelah
searching di Google, didapatilah nama situs
Elaph.com. Elaph.com merupakan surat kabar
online berbahasa Arab yang berhaluan liberal
dan bermarkas di London, Inggris. Bukan di
Arab Saudi!

Media ini adalah milik jurnalis liberal Othman
al-Omeir yang sengaja memilih London
sebagai basis medianya, agar bisa bebas dari
sensor pemerintahan Arab Saudi dan bisa
menawarkan sudut pandang liberal kepada
pembacanya dengan aman.

5. Arab Saudi Cambuk Wanita Korban
Perkosaan

Seorang wanita di Arab Saudi yang menjadi
korban pemerkosaan berkelompok, divonis
hukuman cambuk sebanyak 200 kali serta
enam bulan penjara. Dia dianggap bersalah
karena berbicara pada media. Kabar ini
disampaikan oleh kantor berita Syiah, PressTV
pada Sabtu, 7 Maret 2015.
Berita ini disebarkan beberapa media
mainstream tanah air seperti, Rakyat Merdeka,
Liputan 6, Viva dan Sindo. Namun sebenarnya
berita ini tidak benar alias hoax yang
disebarkan pertama kali oleh jaringan berita
Syiah, Press TV.

Sumber kedua yang menjadi rujukan adalah
direktur Human Rights Watch Kenneth Roth
yang menulis status di laman Twitternya yang
langsung di-retweet- ribuan followernya.
Kontan saja berita ini dibantah oleh media-
media Saudi, tak kurang Middle East
Broadcasting Corporation melalui jaringan
televisinya yang dikenal lumayan liberal juga
ikut membantahnya.

Lucunya, Kennet Roth, ketika menyadari bahwa
berita tersebut adalah hoax, buru-buru
menghapus twitnya. Disebut bahwa sumber
gambar beritanya adalah dari Indonesia.
Anehnya, di Indonesia masih ada yang ngotot
bahwa berita itu benar.

Warga Indonesia di Arab Saudi, Abdullah
Haidir, menyatakan, “Kemungkinan berita
tersebut didaur ulang lagi dari putusan
pengadilan yang pernah terjadi di Saudi tahun
2006. Memang ada pengaduan korban
perkosaan. Para pelakunya 6 atau 7 orang,
dihukum penjara, sedang wanitanya dihukum
cambuk. Mengapa? Menurut pengadilan ada
kasus hubungan gelap.”

“Di Saudi,” tambahnya, “Perbuatan zina
memang masuk dalam delik hukum. Jika ada
pria dan wanita berada di tempat yang
mencurigakan tanpa bukti pernikahan, dapat
dihukum. Nah.. lalu berita tersebut diramai-
ramaikan oleh pers Barat, dengan isu korban
perkosaan dihukum cambuk. Sudah jadi
korban dihukum pula.”

6. Makam Rasulullah Hendak Dibongkar

Isu akan dibongkarnya makam Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam oleh pemerintah
Arab Saudi untuk perluasan Masjid Nabawi
telah memicu protes keras kaum muslimin
dunia, termasuk di Indonesia. Berita ini
tersebar pertama kali oleh surat kabar Inggris,
The Independent dan Daily Mail.
Sementara pihak Kerajaan Saudi menyangkal
dan menyatakan bahwa informasi tersebut
adalah palsu. Kerajaan menuding pemberitaan
yang dilakukan oleh The Independent dan
Daily Mail adalah bersumber dari sebuah
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah
Yayasan untuk Urusan Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi, bukan dari Kerajaan!
Dalam penjelasan yang didapat surat kabar Al
Arabiya dari seorang pejabat tinggi kerajaan
Saudi mengatakan, “Perihal pemindahan
makam nabi Muhammad adalah keputusan
peneliti bukan pemerintah.”

Ketidakbenaran berita itu pun semakin tegas
setelah Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin bertabayyun, meminta klarifikasi
langsung dari pemerintah Arab Saudi melalui
Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Mustofa
bin Ibrahim al Mubarok.

Menag menegaskan bahwa dirinya sudah
mendapatkan penjelasan resmi dari
pemerintah Kerajaan Arab Saudi bahwa tidak
ada rencana pemindahan makam Nabi.
Kemudian Menag juga menghimbau agar umat
muslim di Indonesia tidak terpancing dan
tersulut emosinya oleh pihak-pihak yang ingin
mengadu domba umat muslim di dunia.

7. Rumah Nabi di Makkah Dijadikan WC Umum

Kabar rumah Nabi dijadikan wc umum sempat
menghebohkan umat muslim di negeri kita.
Mereka menyalahkan Kerajaan Saudi yang
menghancurkan rumah Rasulullah tersebut.
Namun ternyata apa yang mereka sangka itu
tidaklah benar. WC umum yang dibangun itu
justru bertempat di lokasi rumah Abu Jahal,
salah seorang paman Rasulullah yang keras
permusuhannya terhadap Islam dan kaum
muslimin.

Dalam menyikapi permasalahan sensitif seperti
ini memang butuh pengkajian secara intensif.
Tidak bisa kita percayai begitu saja kabar-
kabar yang ada. Melainkan harus tabayyun dan
mendahulukan husnudzan agar tidak keliru
mengambil kesimpulan.

Demikianlah beberapa kabar yang terbukti
hoax yang berusaha dialamatkan ke negara
Arab Saudi yang merupakan satu-satunya
negara hampir sempurna dalam menerapkan
syariat Islam oleh negara-negara sekuler dan
liberal yang membenci Islam. Sudah
sepantasnya bagi kita sebagai muslim,
mengambil pelajaran agar tidak gegabah dan
gampang percaya dengan berita-berita yang
disampaikan orang-orang kafir, melainkan
hendaknya mendahulukan sikap tabayyun dan
berbaik sangka atas saudara kita lainnya
(negara Arab Saudi, -red). Wallahua’lam.

Sumber : tabayyunews.com
Muh. Luqman Hakim

Jember, 1 Mei 2015 jam 21:45
www.penaluqman.com

http://www.nahimunkar.com/ketika-media-syi
ah-dan-semacamnya-menjelekkan-arab-saudi/
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "7 Berita Hoax Tentang Saudi Yang Tersebar di Indonesia"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top