Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

Kenapa Pasar Adalah Tempat Yang Paling Buruk Dan Dibenci Oleh Allah ?




Pertanyaan: “Pak ustadz mau tanya.. Kenapa pasar tempat yang paling buruk ya ? Kan berniaga, mencari nafkah halal berpahala ?” (Dari Bu Rusni)

Jawaban:

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwasanya pasar adalah tempat yang paling buruk. Beliau bersabda:


خير البقاع المساجد وشرها الأسواق


“Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar” (HR. Ibnu Hibban dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 3271)

Dalam hadits lain, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا


“Tempat yang paling Alla cintai adalah masjid. Dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar” (HR. Muslim)

Sebab-sebab mengapa pasar tempat yang terburuk:

1- Untuk pertanyaan: “Kan di pasar tempat berniaga, mencari nafkah halal adalah berpahala”.

Jawab: Memang mencari nafkah yang halal itu berpahala dan sangat baik. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا، فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ


“Seseorang mengangkat kayu bakar diatas punggungnya, itu lebih baik dari pada dia meminta-minta kepada seseorang, maka dia dikasih atau ditolak” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ


“Tidaklah seseorang makan sebuah makanan apapun, maka itu lebih baik jika dari hasil kerja tangannya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Allah Daud alaihissalam, beliau makan dari hasil kerja tangannya” (HR. Bukhari)

Akan tetapi tidak dipungkiri, yang banyak terjadi adalah sebaliknya “Banyak dan sangat banyak terjadi transaksi haram di pasar seperti kecurangan, penipuan, atau riba, dll”. Maka dari itu, pasar adalah seburuk-buruk tempat diatas muka bumi.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:


قَوْلُهُ وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا لِأَنَّهَا مَحَلُّ الْغِشِّ وَالْخِدَاعِ وَالرِّبَا وَالْأَيْمَانِ الْكَاذِبَةِ وَإِخْلَافِ الْوَعْدِ وَالْإِعْرَاضِ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا فِي مَعْنَاهُ


“Sabda Nabi: “Dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar”. Hal tersebut karena pasar adalah tempat kecurangan, penipuan, riba, sumpah palsu, ingkar janji, dan berpaling dari mengingat Allah, dan lain-lain yang semakna dengan ini” (Syarh Shahih Muslim 5/171)

Transaksi-transaksi haram yang telah disebutkan tadi, terkadang terjadi karena hawa nafsu dan terkadang karena memang tidak memiliki ilmu akan keharamannya. Dan kedua-duanya itu adalah haram, maka dari itu kita harus berilmu sebelum berdagang.

Dan mereka yang berdagang dengan menggunakan hawa nafsu, itu telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan telah terjadi di zaman ini. Beliau bersabda:


لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، لاَ يُبَالِي المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ


“Akan datang sebuah zaman, yang mana seseorang tidak memikirkan lagi dengan apa dia mencari harta. Apakah dari yang haram atau dari yang halal?” (HR. Bukhari)

Dan transaksi haram yang terjadi di pasar karena kejahilan bukan karena hawa nafsu, maka telah diwanti-wanti oleh Umar bin Khattab radhiyallahu anhu. Beliau (selaku khalifah kaum muslimin) melarang keras orang-orang yang tidak memiliki ilmu perdagangan untuk berjualan di pasar kaum muslimin. Beliau berkata:


لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ


“Tidak boleh berjualan di pasar kaum muslimin kecuali orang-orang yang telah memahami ilmu agamanya” (HR. Tirmidzi dan sanadnya dihasankan oleh Al-Albani)

2- Banyak orang, ketika mereka masuk pasar atau mall maka mereka sering lupa waktu shalat. Bahkan mereka tidak sadar bahwa waktu sudah malam padahal mereka masuk di pagi hari. Hal ini memang tidak terjadi pada diri semua orang muslim, namun tidak dipungkiri bahwa banyak orang muslim yang lupa shalat ketika telah adzan berkumandang sedangkan mereka tetap sibuk mencari barang-barang yang mereka cari di pasar.

Lebih dari itu, para penjual yang ada di toko pun tidak ingin menutup tokonya ketika adzan berkumandang dengan alasan takut kehilangan para pembeli atau pelanggan yang berdatangan.

Sedangkan Allah ta’ala telah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ


“Wahai orang-orang yang beriman, jika sudah dikumandangkan adzan untuk shalat jum’at maka bersegeralah untuk menuju Allah dan tinggalkanlah jual beli” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Maka sudah seharusnya dan sudah menjadi kewajiban untuk mendahulukan Allah dari pada dunia yang hina. Dan Allah ta’ala juga berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

“Jagalah waktu-waktu shalat dan shalat ashar dan tegaklah untuk Allah dalam keadaan khusyu” ( QS. Al-Baqarah: 238)

Begitu pula, Allah ta’ala juga berfirman:


فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ


“Maka celakalah orang-orang yang shalat yang lupa akan waktu shalat mereka” ( QS. Al-Ma’un: 4-5 )

Dalam ayat diatas Allah mencela orang-orang yang shalat namun diakhirkan waktunya karena sengaja melupakannya, maka bagaimana dengan orang yang sengaja meninggalkan shalat ?

3- Dan keburukan-keburukan lain, yang tidak mungkin diperinci secara detail disini seperti wanita yang tabarruj dan membuka auratnya, susahnya untuk ghaddul bashar (menjaga pandangan mata), dll.

Allahu ta’ala a’lam, semoga yang sedikit bermanfaat. Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.

Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry

Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top