Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

Syiah sesat, Emilia "Jalaludin Rahmat": Tuhan kita bukan tuhannya Nabi Muhammad

syiah

Emilia Isteri dedengkot
Syiah Jalaluddin Rakhmat: Tuhan Kita Bukan
Tuhannya Nabi Muhammad

Keyakinan sesat syiah yang ditulis di status
Emilia Renita AZ -isteri Jalaluddin Rakhmat
mirip keyakinan Raja kafir Namrudz di
Babilonia ketika mengingkari Tuhannya Nabi
Ibrahim ‘Alaihissalam.

Diberitakan, jagat Facebook kembali
dihebohkan dengan pernyataan dedengkot
syiah Indonesia bahwa tuhan mereka tidak
sama dengan tuhannya orang Muslim,
sebagaimana screenshoot status Emilia Renita
AZ -isteri Jalaluddin Rakhmat- diposting
secara viral di Facebook pada Selasa
(7/10/2014).

Dalam statusnya, Sabtu (4/10), Emilia
mengutip tokoh syiah Al-Gharawi yang
mengatakan bahwa, “Tuhan kita (syiah)
adalah tuhan yang menurunkan wahyu kepada
Ali, sedangkan tuhan yang menurunkan
wahyu kepada Muhammad maka bukan tuhan
kita. Shollu ‘Ala Nabii……”



screenshoot status emilia isteri jalaludin
yang tidak dirahmati

Raja Namrudz mengingkari Tuhannya Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam

Dalam Islam, rujukan paling utama adalah Al-
Qur’anul Kariim. Keyakinan yang mengingkari
Tuhannya Nabi-nabi Allah telah ada sejak
dahulu. Hingga keingkaran kaum belakangan
disebut dalam Al-Qur’an sebagai menirukan
orang-orang kafir sebelumnya. Contoh nyata
dalam hal mengingkari Tuhannya Nabi adalah
Raja Namrudz mengingkari Tuhannya Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam.

Dalam Al-Qur’an ditegaskan:

} ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺣَﺎﺝَّ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻓِﻲ ﺭَﺑِّﻪِ ﺃَﻥْ ﺁﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﺭَﺑِّﻲَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺤْﻴِﻲ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ ﻗَﺎﻝَ
ﺃَﻧَﺎ ﺃُﺣْﻴِﻲ ﻭَﺃُﻣِﻴﺖُ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺄْﺗِﻲ
ﺑِﺎﻟﺸَّﻤْﺲِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻓَﺄْﺕِ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻐْﺮِﺏِ ﻓَﺒُﻬِﺖَ
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻛَﻔَﺮَ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ { ‏[ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ :
258 ‏]

8. Apakah kamu tidak memperhatikan
orang[163] yang mendebat Ibrahim
tentang Tuhannya (Allah) karena Allah
telah memberikan kepada orang itu
pemerintahan (kekuasaan). ketika
Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah
yang menghidupkan dan mematikan,”
orang itu berkata: “Saya dapat
menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim
berkata: “Sesungguhnya Allah
menerbitkan matahari dari timur, maka
terbitkanlah dia dari barat,” lalu
terdiamlah orang kafir itu; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim. (QS Al-Baqarah:
258).

[163] Yaitu Namrudz dari Babilonia.
Dalam kasus tulisan Emilia isteri dedengkot
syiah Jalaluddin Rakhmat tersebut di atas,
keingkaran dan kebencian terhadap Allah
Ta’ala yang menurunkan wahyu kepada Nabi
Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam dapat
dianalisa bagai keingkaran dan kebencian
Namrudz terhadap Tuhannya Nabi Ibrahim
‘alaihissalam yang ada dalam Al-Qur’an.
Memang dalam hal meniru perkataan orang-
orang kafir terdahulu, Al-Qur’an menegaskan
dengan jelas bahkan dapat kita saksikan
dalam kehidupan.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan:
} ﻭَﻗَﺎﻟَﺖِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩُ ﻋُﺰَﻳْﺮٌ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻗَﺎﻟَﺖِ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯ
ﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢُ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺫَﻟِﻚَ ﻗَﻮْﻟُﻬُﻢْ ﺑِﺄَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻳُﻀَﺎﻫِﺌُﻮﻥَ ﻗَﻮْﻝَ
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ﻗَﺎﺗَﻠَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻧَّﻰ ﻳُﺆْﻓَﻜُﻮﻥَ ‏( 30 ‏)
ﺍﺗَّﺨَﺬُﻭﺍ ﺃَﺣْﺒَﺎﺭَﻫُﻢْ ﻭَﺭُﻫْﺒَﺎﻧَﻬُﻢْ ﺃَﺭْﺑَﺎﺑًﺎ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻭَﺍﻟْﻤَﺴِﻴﺢَ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﻭَﻣَﺎ ﺃُﻣِﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَﻬًﺎ ﻭَﺍﺣِﺪًﺍ
ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻋَﻤَّﺎ ﻳُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ‏( 31 ‏) { ‏[ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ :
30 ، 31 ‏]

1. orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu
putera Allah” dan orang-orang Nasrani
berkata: “Al masih itu putera Allah”.
Demikianlah itu ucapan mereka dengan
mulut mereka, mereka meniru perkataan
orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah mereka , bagaimana
mereka sampai berpaling?

2. mereka menjadikan orang-orang alimnya
dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan
selain Allah[639] dan (juga mereka
mempertuhankan) Al masih putera
Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan. (QS At-Tauah:
30-31).

[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-
ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib
mereka dengan membabi buta, biarpun orang-
orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh
membuat maksiat atau mengharamkan yang
halal.

Betapa jelasnya ayat tersebut. Dalam kasus
Emilia mengusung keyakinan Syiah yang
sangat sesat, di samping mirip dengan
keingkaran yang dilakukan Namrudz, masih
pula ada dua perkara penting yang sangat
fatal kesesatannya. Pertama, meniru
perkataan orang-orang kafir terdahulu. Kedua,
menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-
rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.

Ketika Emilia mempublikasikan perkataan
tokoh syiah Al-Gharawi yang mengatakan
bahwa, “Tuhan kita (syiah) adalah tuhan yang
menurunkan wahyu kepada Ali, sedangkan
tuhan yang menurunkan wahyu kepada
Muhammad maka bukan tuhan kita. Shollu
‘Ala Nabii……” itu sama dengan menirukan
orang Yahudi dan Nasrani dalam QS At-
Taubah ayat 31: Mereka menjadikan orang-
orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah… (QS At-Tauah: 31).
Dari kenyataan itu, Alhamdulillah, Umat Islam
kali ini tanpa berpayah-payah menelisik
sedalam-dalamnya tentang sesatnya syiah
namun pihak syiah sendiri telah memakai
baju kesesatan yang mencolok lagi nyata
seperti itu. Maka bersyukurlah Umat Islam
yang diberi hidayah untuk dapat merasakan
manisnya iman seperti dalam hadits berikut
ini.

ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ‏( /1 62 ‏)
ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻌَﺒَّﺎﺱِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻤُﻄَّﻠِﺐِ، ﺃَﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻳَﻘُﻮﻝُ : ‏« ﺫَﺍﻕَ ﻃَﻌْﻢَ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﻣَﻦْ
ﺭَﺿِﻲَ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺭَﺑًّﺎ، ﻭَﺑِﺎﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺩِﻳﻨًﺎ، ﻭَﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ ‏»
__________
‏[ ﺷﺮﺡ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﺆﺍﺩ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺒﺎﻗﻲ ‏]
‏[ ﺵ ‏( ﻣﻦ ﺭﺿﻲ ‏) ﻗﺎﻝ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﺮ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ
ﻣﻌﻨﻰ ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﺸﻲﺀ ﻗﻨﻌﺖ ﺑﻪ ﻭﺍﻛﺘﻔﻴﺖ ﺑﻪ ﻭﻟﻢ
ﺃﻃﻠﺐ ﻣﻌﻪ ﻏﻴﺮﻩ ﻓﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻟﻢ ﻳﻄﻠﺐ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻊ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﻃﺮﻳﻖ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻠﻚ
ﺇﻻ ﻣﺎ ﻳﻮﺍﻓﻖ ﺷﺮﻳﻌﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ‏]

Hadist dari Abbas bin Abdil Mutthalib bahw
dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: Telah merasakan rasa
iman orang yang ridho dengan Allah sebagai
Tuhan, Islam sebagai agama, dan dengan
Muhammad sebagai Rasul. (HR Muslim no
56).

Makna hadits ini menurut Muhammad Fuad
Abdul Baqi, (orang yang ridho itu) dia tidak
mencari selain Allah Ta’ala (sebagai Tuhan),
tidak berjalan pada selain jalan Islam, dan
tidak menjalani kecuali yang sesuai dengan
syariat Muhammad shallalahu ‘alaihi wa
sallam.

Berarti yang tidak ridho dengan Allah sebagai
Tuhannya… tidak ada lain hanyalah orang
yang benci bahkan dendam terhadap Islam.
Dendam Majusi terhadap Islam ternyata
akhirnya mencuat pula di Indonesia.
Terimakasih Emilia, Anda telah menelanjangi
sendiri kesesatan syiah bahkan dendam syiah
terhadap Islam.

Jakarta, Kamis 15 Dzulhijjah 1435H/ 9
Oktober 2014
(arrahmah.com)

Sumber: arrahmah.com

Publish kembali oleh http://kaizuka7.blogspot.com
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Syiah sesat, Emilia "Jalaludin Rahmat": Tuhan kita bukan tuhannya Nabi Muhammad"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top