Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

HARI KEBINASAAN FIR'AUN



Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia
berkata, “Saat Nabi datang ke Madinah,
beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa
Asyura (10 Muharam). Lalu beliau bertanya,

‘Apa yang kalian lakukan?’ Mereka
menjawab, ‘Ini adalah hari baik. Hari dimana
Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya,
maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada
hari ini’.” (HR. Bukhari). Dalam riwayat
Imam Muslim ditambahkan “Sebagai
ungkapan syukur kepada Allah Ta’ala, maka
kami pun berpuasa”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Saya lebih berhak atas Musa dari kalian
(kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada
hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk
melakukannya”. (HR. Bukhari).
Dalam riwayat Muslim “Ini adalah hari yang
agung. Allah menyelamatkan Musa dan
kaumnya. Sedangkan Firaun dan kaumnya
ditenggelamkan”.
Kisah binasanya orang-orang zhalim yang
terdapat di dalam Alquran, seperti Firaun,
kaum Nabi Nuh, kaum ‘Aad, kaum Tsamud,
kaum Nabi Luth, dll. selalu memunculkan
pelajaran yang mendalam. Mereka tidak
dibinasakan begitu saja, mudah dilupakan,
dan tidak meninggalkan pelajaran untuk
dipetik. Allah membinasakan mereka dengan
cara tertentu dengan kebijaksanaan-Nya
sehingga mereka kekal dalam ingatan dan
tidak dilupakan. Allah Ta’ala berfirman,

ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺂَﻳَﺔً ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ
ﺃَﻛْﺜَﺮُﻫُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan
Allah. Dan kebanyakan mereka tidak
beriman.” (QS. Asy-Syuara: 8).
Tentang kaum Nabi Hudan dan Nabi Hud,
Allah Ta’ala berfirman,

ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺂَﻳَﺎﺕٍ
ﻟِﻠْﻤُﺘَﻮَﺳِّﻤِﻴﻦَ * ﻭَﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﺒِﺴَﺒِﻴﻞٍ
ﻣُﻘِﻴﻢٍ * ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺂَﻳَﺔً
ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
memperhatikan tanda-tanda. Dan
sesungguhnya kota itu benar-benar terletak
di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.

Tewasnya Firaun

Saat mengejar Nabi Musa, Firaun memimpin
pasukannya dengan penuh kesombongan.
Ia begitu tertipu dengan kekuasaan yang ia
miliki. Ketika melihat laut terbelah, bukannya
ia teringat akan kekuasaan Allah yang jelas-
jelas terpampang di hadapannya, Firaun
malah bertambah sombong dan berusaha
sekuat tenaga mengejar Nabi Musa. Setelah
berada di tengah laut, Allah binasakan dia
dan pasukannya dalam sekejap saja.
Kemudian Allah tidak hancurkan jasad
Firaun sebagai pelajaran.

ﺁﻟْﺂﻥَ ﻭَﻗَﺪْ ﻋَﺼَﻴْﺖَ ﻗَﺒْﻞُ
ﻭَﻛُﻨْﺖَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ .
ﻓَﺎﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻧُﻨَﺠِّﻴﻚَ ﺑِﺒَﺪَﻧِﻚَ
ﻟِﺘَﻜُﻮﻥَ ﻟِﻤَﻦْ ﺧَﻠْﻔَﻚَ ﺁﻳَﺔً ۚ ﻭَﺇِﻥَّ
ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَﺎ
ﻟَﻐَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ

“Apakah sekarang (baru kamu percaya),
padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka
sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-
orang yang berbuat kerusakan. Maka pada
hari ini kami selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-
orang yang datang sesudahmu dan
Sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan
kami.” (Qs. Yunus: 91-92)

Jasad fir'aun

Orang-orang yang beriman memandang hal
ini sebagai kekuasaan Allah yang luar
biasa. Keimanan mereka semakin
bertambah dan semakin yakin bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Peristiwa ini juga mengajarkan bahwa orang
zalim itu akan binasa dengan kezaliman
mereka betapapun lama masa kekuasaan
mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻴُﻤْﻠِﻲ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻢِ ﺣَﺘَّﻰ
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺧَﺬَﻩُ ﻟَﻢْ ﻳُﻔْﻠِﺘْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺛُﻢَّ
ﻗَﺮَﺃَ : ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﺧْﺬُ ﺭَﺑِّﻚَ ﺇِﺫَﺍ
ﺃَﺧَﺬَ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ ﻭَﻫِﻲَ ﻇَﺎﻟِﻤَﺔٌ ﺇِﻥَّ
ﺃَﺧْﺬَﻩُ ﺃَﻟِﻴﻢٌ ﺷَﺪِﻳﺪٌ

“Sesungguhnya Allah Ta‘ala betul-betul
menangguhkan siksaan bagi orang yang
berbuat zalim. Sampai tatkala Allah telah
menghukumnya, maka Dia tidak akan
melepaskannya.” Kemudian Rasulullah
membaca ayat, “Begitulah siksaan Rabbmu
apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-
negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya
siksaan-Nya itu sangat pedih lagi
keras.” (QS. Huud: 102).” (HR. Al-Bukhari
no. 4318 dan Muslim no. 2583).

Sunnatullah terhadap orang-orang yang
zalim ini terus berlangsung, tidak hanya
terbatas pada umat-umat terdahulu saja.
Allah Ta’ala berfirman,

ﻭَﻛَﻢْ ﻗَﺼَﻤْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﺮْﻳَﺔٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ
ﻇَﺎﻟِﻤَﺔً ﻭَﺃَﻧْﺸَﺄْﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻫَﺎ ﻗَﻮْﻣًﺎ
ﺁَﺧَﺮِﻳﻦ

“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri
yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan
Kami adakan sesudah mereka itu kaum
yang lain (sebagai penggantinya).” (QS. Al-
Anbiya: 11).

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam kepada Abu Jahl di hari
kematiannya “Ini adalah Firaunnya umat
ini”.

Pada hari ini kita lihat orang-orang semisal
Basyar al-Asad (Presiden Suriah),
pembantai umat Islam di Serbia yakni
Presiden Slobodan Milosevic, dll.

Penutup

Pada hari 10 Muharram, hari Asyura, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan
umatnya untuk berpuasa. Dengan demikian
hari ini selalu diingat oleh umat Islam dan
dijadikan pelajaran bahwa pertolongan Allah
itu akan datang kepada orang-orang yang
beriman dan bertakwa. Sedangkan
kezaliman itu akan sirna.

Sumber: kisahmuslim
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "HARI KEBINASAAN FIR'AUN"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top