Api tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Meski dianggap berbahaya, api ternyata
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari.
Tanpa keterlibatan api, sebagian manusia
tidak bisa menghasilkan makanan yang bisa
dinikmati setiap hari. Sebab sebagian manusia
masih tergantung dengan kompor gas.
Seperti diketahui, api adalah suatu reaksi
kimia (oksidasi) yang terbentuk dari tiga
unsur; panas, udara dan bahan bakar yang
menimbulkan panas dan cahaya.
Elemen pendukung terjadinya kebakaran
adalah panas, bahan bakar dan oksigen.
Meski ada tiga elemen tersebut peristiwa
kebakaran belum terjadi. Sebab proses
pembakaran diperlukan komponen keempat,
yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain
reaction).
Nah, menyangkut masalah api, ada peristiwa
menarik dan menakjubkan di dalamnya. Sebab,
ternyata jika diperhatikan, warna api sangat
berbeda-beda.
Kadang api memancarkan warna biru, kadang
oranye kekuningan atau merah.
Nah, mengapa api bisa berbeda-beda
warnanya?
Warna api sangat dipengaruhi oleh elektron-
elektron dalam api yang selalu berpindah-
pindah. Setiap unsur mempunyai spektrum
emisi tertentu dan bila tersorot api, maka akan
memancarkan radiasi elektromagnetik yang
akan menghasilkan pancaran api dengan
warna-warna tertentu.
Secara teori, api terjadi dari reaksi
pembakaran senyawa yang mengandung
oksigen (O2). Jika suatu reaksi pembakaran
kekurangan oksigen, maka efisiensi
pembakaran berkurang dan menghasilkan
suatu senyawa karbon seperti asap (jelaga).
Contohnya, lilin akan mati karena jika ditutup
dengan gelas. Sebab ia kekurangan oksigen.
Faktor yang mempengaruhi warna nyala api
adalah faktor fisika (suhu) dan faktor kimia
(zat yang megalami reaksi).
Pada pembakaran sodium akan menghasilkan
apri berwarna oranye, pembakaran stronsium
klorida mengahasilkan warna merah,
pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna
ungu, pembakaran boron menghasilkan warna
hijau, pembakaran tembaga menghasilkan
warna biru, dan sebagainya.
Api yang berwarna merah umumnya bersuhu
di bawah 1000 derajat celsius. Api berwarga
biru, bersuhu lebih tinggi dari api merah, tapi
masih di bawah 2000 derajat celcius.
Kemudian api yang lebih panas, api putih
yang bersuhu di atas 2000 derajat celcius. Api
ini juga yang terdapat di dalam inti matahari.
Api putih juga digunakan pada industri yang
memproduksi material besi dan sejenisnya.
Api paling panas adalah api berwarna hitam
(kabarnya jenis api ini hanya terdapat di
neraka, wallahu ‘alam).
Begitulah mengapa api bisa berwarna-warni.
Metode seperti ini juga yang digunakan dalam
teknologi pembuatan kembang api yang bisa
memancarkan api berwarna-warni nan indah.
Sebab ia merupakan proses campuran
berbagai macam unsur kimia. Ia akan bereaksi
warna-warni jika terjadi reaksi pembakaran.
Sudah Disebut Al-Quran dan Hadits
Ketika para ilmuwan mempelajari api dan
hubungan antara temperatur dan mereka
menemukan bahwa warna api adalah merah,
kemudian jika ditinggikan suhunya maka
warna api akan menjadi putih dan jika
dinaikkan lagi suhunya maka warna api akan
berubah menjadi hitam dan fenomena ini
disebut oleh para ulama radiasi benda hitam,
dan yang menakjubkan lagi adalah Nabi saw
telah menyebutkan fenomena ini, adanya
perubahan warna api! Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
“Api dinaikkan suhunya selama seribu tahun
sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan
lagi selama seribu tahun hingga berubah
menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama
seribu tahun sampai menghitam, dan itulah
yang disebut dengan hitam legam.”(At-
Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu beliau
berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa
salam bersabda, “Api kalian, yang dinyalakan
oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian
nyala api Jahannam. Para shahabat kemudian
mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini saja
niscaya sudah cukup wahai Rasulullah!
Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya masih
ada 69 bagian lagi, masing-masingnya
semisal dengan nyala api ini’.” [Muttafaqun
Ilaihi]
Dalam Al-Quran, Allah bahkan telah menyebut
tingkatan-tingkatan pada api.
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas
mereka dan di bawah merekapun lapisan-
lapisan (dari api). Demikianlah Allah
mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab
itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-
hamba-Ku.” [QS: Az-Zumar:16]
Yang tak kalah menarik, kelak di akhirat, api
saling melaporkan diri di hadapan Allah
Subhanallah atas tugas mereka membakar
manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia
berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Api neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia
berkata: “Ya Rabb, sebagian kami memakan
sebagian yang lain. Maka Dia memberikan izin
kepadanya dengan dua napas, satu napas di
musim dingin dan satu napas di musim
panas, maka panas yang sangat kuat yang
kami dapatkan, dan dingin yang sangat kuat
yang kamu temukan.” [HR: Bukhari].
Maha benar Allah yang telah menurunkan
Islam dan menjadikan Rasulullah Muhammad
sebagai utusan yang terbaik.
(hidayatullah)
sumber: kisahislami.com
0 Komentar untuk "Api di Dunia dan Api di Akhirat"