Kaizuka7. Diberdayakan oleh Blogger.
Muslim Tak Akan Meninggalkan Sholat

Kisah-Kisah Kematian Yang Buruk

AKHIR YANG BURUK


Kisah-kisah orang-orang yang mengalami
su’ul khatimah banyak didengar dan
disaksikan langsung oleh orang-orang
shaleh. Hal yang demikian itu menjadikan
rasa takut mereka semakin bertambah,
juga mereka semakin mempersiapkan diri
untuk kehidupan akhirat mereka.


Salah satu kejadian adalah yang pernah
diceritakan oleh lbnu Rajab dari Abdul
Aziz bin Abi Rawwad:


“Aku pernah menyaksikan seseorang yang
sedang dalam keadaan sekarat, ia dibimbing
untuk melafazhkan kalimat syahadah “Laa
ilaaha illallaah“. Memang ia akhirnya dapat
melafazhkan kalimat tersebut, namun
sesungguhnya ia mengingkarinya. Kemudian
ia meninggal.
Aku pun menanyakan perihal
dirinya tersebut, ternyata ia adalah seorang
pecandu minuman keras”.


Abdul Aziz mengatakan: “Takutlah kalian
dari melakukan doss-dosa karena dosa-dosa
itu akan melemparkannya ke dalam neraka”.


Dikisahkan juga oleh Imam Qurthubi dari
Rabi’ bin Sibrah bin Ma’bad AI-Juhni yang
seorang ahli ibadah di Bashrah, ia
berkata:


“Aku menjumpai orang-orang di
Syam, lalu dikatakanlah kepada seorang laki-
laki yang hendak meninggal: ‘Hai fulan,
ucapkanlah laa ilaaha illallah‘. Namun justru
ia menjawab: ‘Aku ingin minum. Berikanlah
aku minuman keras!’ .


Juga dikatakan kepada seseorang
menjelang kematiannya: ‘Ucapkanlah laa
ilaaha illalllah!’ .
Namun ia justru menjawab:
“Ayo tambah terus! Tambah terus!” .
Ternyata orang tersebut adalah seorang
pegawai perkantoran dan ia sering
memanipulasi penghitungan keuangan.


Imam Ibnu Qayyim meriwayatkan kisah
lain dalam kitabnya Al-Jawaab Al-Kaafi, ia
menuliskan: “Dikatakan kepada seseorang
dari mereka yang hendak meninggal:


“Ucapkanlah laa ilaaha illallaah!” , namun ia
menjawab: ‘Ah … ah … aku tidak dapat
mengucapkannya’ .


Dikatakan kepada yang lainnya lagi, juga
dalam keadaan hendak meninggal:
‘Ucapkanlah laa ilaaha illalIaah!’, namun ia
menjawab: “Skak mati dengan benteng,
kamu kalah dariku (dalam permainan catur)” .
Kemudian ia pun meninggal.


Semoga kita dijauhkan Allah ‘Azza wa
Jalla dari akhir yang buruk


[Sumber: Kisah-Kisah Su’ul Khotimah,
Manshur bin Nashir al-’Awaji, penerbit
Darussunnah.]


KISAH TRAGIS AKIBAT MENGOLOK-OLOK
MALAIKAT MAUT


Kisah ini diceritakan oleh seorang
ustadzah


Hari itu aku pergi ke sebuah klinik.
Setelah mengambil nomor antrian, aku
pun duduk menunggu giliranku.
Sekonyong-konyong masuklah seorang
gadis cantik. Sayang sekali, dia tidak
mengenakan jilbab. Sebaliknya, berdandan
menor. Gadis itu pun mengambil nomor,
lalu duduk tidak jauh dariku.


Entah mengapa, ada sebuah dorongan
dalam diriku untuk menyampaikan
sekedar sebuah nasehat kepadanya.
Akhirnya setelah cukup lama diliputi
kebimbangan, aku pun menasehatinya
dengan selembut mungkin. Aku jelaskan
kepadanya perintah Allah yang telah
dilanggarnya.
Namun reaksinya benar-
benar tak kuduga. la membentakku
dengan suara keras.


Ia marah karena -menurutnya- aku terlalu
ikut campur dengan apa yang ia kenakan.


“Aku bebas melakukan dan mengenakan apa
yang aku mau!!” ujarnya.
Akhirnya, aku pun kembali ke tempat
dudukku. Namun dorongan dan bisikan itu
kembali mengusik hatiku:


“ Mengapa aku tidak menyampaikan soal
kematian -sang penghancur segala
kenikmatan- kepadanya?”


Aku pun memberanikan diri kembali
mendekatinya. Dengan sesungging
senyum aku memintanya untuk menjawab
satu pertanyaan saja dariku.
“Silahkan,” ujarnya.


“Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut
nyawa mendatangimu, apa yang akan engkau
katakan padanya?” tanyaku.
Ia pun menjawab - duhai, andai saja ia tidak
menjawabnya - dengan penuh cemooh:


“Aku akan mengatakan kepadanya:
Hush..hush !”


Jawaban itu seperti petir menyambarku.
Namun beruntunglah nomor antrianku
muncul di layar. Dan aku pun masuk
menemui sang dokter dengan hati yang
dipenuhi keterkejutan.


Bagaimana
mungkin seorang manusia bisa
sedemikian sombong dengan
mengucapkan kata-kata seperti itu?
Setelah menjalani semua pemeriksaan,
aku pun keluar dari ruang dokter. Di luar
sang, aku dikejutkan dengan kerumunan
pasien dan perawat yang silih berganti
mengucapkan:


‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un‘.
Saat aku mendekat, betapa terkejutnya
aku.


Apa yang kulihat? Yang kulihat
adalah gadis itu. Ia terkulai dan tergeletak
di situ dalam keadaan tidak bernyawa
lagi. Rupanya hari itu adalah hari
terakhirnya. Dan semua bisikan-bisikan
yang memenuhi hatiku tadi tidak lain
adalah untuk memberinya kesempatan.
Yah, Allah masih memberinya kesempatan
untuk -setidaknya- meniatkan taubatnya.
Tapi sayang sekali, ia tidak menggunakan
kesempatan terakhir itu. Malaikat maut
datang, dan ia tidak mampu mengucapkan
sepatah kata pun padanya.
Kisah ini adalah hadiah untuk mereka
yang tertipu dengan angan-angan dan
obsesi hidup lebih lama di dunia!!
__________________________________________
[Sumber: Chicken Soup For Muslimah,
Qashash Mu’atstsirah Jiddan lil Fatayat,
ALi bin Husain Sindi, Penerbit Sukses
Publishing]
Artikel http://kisahislam.net


sumber: Mulia Dengan Sunnah

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kisah-Kisah Kematian Yang Buruk"
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top